Rabu, 07 November 2007

BEBERAPA PENGERTIAN PERMATA

Mineral ialah : ( krauset.al 1959) Suatu zat yang terdapat dalam alam dengan komposisi kimia yang khas dan biasanya mempunyai struktur kristal yang jelas, yang kadang-kadang dapat menjelma dalam bentuk geometris tertentu. Istilah mineral dapat mempunyai bermacam-macam makna; sukar untuk mendefinisikan mineral dan oleh karena itu kebanyakan orang mengatakan, bahwa mineral ialah satu frase yang terdapat dalam alam. Sebagaimana kita ketahui ada mineral yang berbentuk : - Lempeng - Tiang - Limas - Kubus

Batu permata kalau ditelaah adalah merupakan campuran dari unsur-unsur mineral. Setiap mineral yang dapat membesar tanpa gangguan akan memperkembangkan bentuk kristalnya yang khas, yaitu suatu wajah lahiriah yang dihasilkan struktur kristalen (bentuk kristal). Ada mineral dalam keadaan AMORF artinya tak mempunyai bangunan dan susunan kristal sendiri (mis kaca & opal). Tiap-tiap pengkristalan akan makin bagus hasilnya jika berlangsungnya proses itu makin tenang dan lambat.

Kristal ialah : Sebuah benda yang homogin, berbentuk sangat geometris dan atom-atomnya tersusun dalam sebuah kisi-kisi kristal,karena bangunan kisi-kisi kristal tersebut berbeda-beda maka sifatnya juga berlainan. Kristal dapat terbentuk dalam alam (mineral) atau di laboratorium. Kristal artinya mempunyai bentuk yang agak setangkup (symetris) dan yang pada banyak sisinya terbatas oleh bidang datar, sehingga memberi bangin yang tersendiri sifatnya kepada mineral yang bersangkutan. Benda padat yang terdiri dari atom-atom yang tersusun rapi dikatakan mempunyai struktur kristalen. Dalam suasana yang baik benda kristalen dapat mempunyai batas bidang rata-rata & benda itu dinamakan kristal (HABLUR) & bidang rata itu disebut muka krsital. Ada 32 macam gelas kristal yang dipersatukan dalam 6 sistem krsital: Bentuk kristal dibagi dalam 6 tata hablur yang didasarkan: - perbandingan panjang poros – poros hablur - besarnya sudut persilangan poros – poros hablur 1) REGULER, Kubus atau ISOMETRIK ketiga poros sama panjang dan berpotongan tegak lurus satu sama lain (contoh : intan, pirit, garam batu) 2) TETRAGONAL (berbintang empat) ketiga poros tegak lurus satu sama lain, dua poros sama panjang sedangkan poros ketiga berbeda (contoh chalkopirit, rutil, zircon). 3) HEKSAGONAL (berbintang enam) Hablur ini mempunyai empat poros, tiga poros sama panjang dan terletak dalam satu bidang, bersilangdengan sudut 120 derajat (60 derajat), tetapi poros ke-empat tegak lurus atas bidang itu dan panjangnya berbeda (contoh apalit, beryl, korundum). 4) ORTOROMBIS (irisan wajik) ketiga poros tidak sama panjang du poros berpotongan siku-siku dan poros ketiga memotong miring bidang kedua poros tadi (berit, belerang, topaz) 5) MONOKLIN (miring sebelah) ketiga poros tidak sama panjang, dua dari porosnya berpotongan sorong & poros ketiga tegak lurus atas kedua poros tadi (gips, muskovit, augit) 6) TRIKLIN (miring, ketiga arah) ketiga poros tidak sama panjang dan berpotongan serong satu sama lain(albit, anortit, distin)


GARIS: kristal / mineral yang mempunyai kekerasan <>

SKALA KEKERASAN MOH’s Kekerasan adalah sebuah sifat fisik lain, yang dipengaruhi oleh tata letak intern dari atom. Untuk mengukur kekerasan mineral dipakai Skala Kekerasan MOHS (1773-1839) 1. Talk, mudah digores dengan kuku ibu jari 2. GIPS, mudah digores dengan kuku ibu jari 3. Kalsit, mudah digores dengan pisau 4. Fluorit, mudah digores dengan pisau 5. Apatit, dapat dipotong dengan pisau (agak sukar) 6. Ortoklas, dapat dicuwil tipis-tipis dengan pisau dibagian pinggir 7. Kwarsa, dapat menggores kaca 8. Topaz, dapat menggores kaca 9. Korundum, dapat mengores topaz 10. Intan, dapat menggores korundum Bentuk Kristal Intan ialah benda padat besisi delapan (OKTAHEDRON)

K = 1 : Talk/Silikat magnesia yang mengandung air K = 2 :Gips (CaSO4 ), batu tahu K = 3 : Kalsit (CaCo3) K = 4 : Vluispat (CaF2) K = 5 : Apatit mengandung chloor K = 6 : Veldspat, kaca tingkap K = 7 : Kwarsa, pisau dari baja K = 8 : Topas; Silikat alumunium yang mengandung borium, batu permata K = 9 : Korsum (Al2O3 dalam corak merah, batu permata delima, corak biru batu nilam/safir K = 10 : intan batu permata

Masing-masing mineral tersebut diatas dapat menggores mineral lain yang bernomor lebih kecil dan dapat digores oleh mineral lain yang bernonor lebih besar. Dengan lain perkataan SKALA MOHS adalah Skala relative. Dari segi kekerasan mutlak skala ini masih dapat dipakai sampai yang ke 9, artinya no. 9 kira-kira 9 kali sekeras no. 1, tetapi bagi n0. 10 adalah 42 kali sekeras no. 1

K.E. Kinge (1860) dalam Han Sam Kay mengelompokkan batu permata yang dijadikan perhiasan dalam lima belas kelas sebagai berikut : 1. Batu permata Kelas I, Nilai Keras antara 8 s/d 10 2. Batu Permata kelas II, Nilai Keras antara 7 s/d 8 3. Batu permata Kelas III Batu permata kelas ini tergolong jenis batu mulia dan batu mulia tanggung, nilai kerasnya kira-kira 7, sebagian besar terdiri dari asam kersik (kiezelzuur), keculai pirus (tuquois) 4. Batu- Batu mulia Tanggung yaitu batu kelas IV, nilai keas antara 4 – 7 5. Batu kelas V Batu kelas V nilai kerasnya dan kadar berat jenisnya sangat berbeda-beda. Warnanya gelap (kusam) dan kebanyakan agak keruh, tidak tembus cahaya, batunya sedikit mengkilap, dan harganyapun amat murah bila dibandingkan dengan harga batu mulia. Dalam kelas ini termasuk batu marmer dan batu kelas V tidak tergolong batu mulia.


BELAHAN Belah adalah kecenderungan batu permata untuk membelah kearah tertentu menyusur permukaan bidang rata, lebih spesifik lagi ia menunjukkan kearah mana ikatan-ikatan diantara atom relative lemah dan biasanya reta-retak menunjukan arah belah. Belahan: ialah sifat untuk menjadi belah menurut bidang yang agak sama licinnya - belahan baik sekali - baik - sedang - buruk - tidak ada belahn sama sekali


WARNA

Kenapa kita dapat melihat berbagai warna ? Warna dapat dilihat ketika terjadi beberapa proses pemindahan panjang gelombang, beberapa menyerap panjang gelombang spesifik dari spektrum yang dapat dilihat. Spektrum yang dapat dilihat teridiri dari warna merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila dan violet. Ketika terjadi pemindahan panjang gelombang akan mempengaruhi energi dan akan terjadi perubahan warna dan jika permata itu mengandung besi biasanya akan terlihat berwarna kelam, sedangkan yang mengandung alumunium biasanya terlihat berwarna cerah, tetapi juga ada mineral yang berwarna tetap seperti air (berkristal) dan dinamakan Idhiochromatic

Disini warna merupakan sifat pembawaan disebabkan karena ada sesuatu zat dalam permata sebagai biang warna (pigment agent) yang merupakan mineral-mineral yaitu : belerang warnanya kuning; malakit warnanya hijau; azurite warnanya biru; pirit warnanya kuning; magatit warnanya hitam; augit warnanya hijau; gutit warnanya kuning hingga coklat; hematite warnanya merah dsbnya. Ada juga mineral yang mempunyai warna bermacam-macam dan diistilahkan allokhromatik, hal ini disebabkan kehadiran zat warna (pigmen), terkurungnya sesuatu benda (inclusion) atau kehadiran zat campuran (Impurities). Impurities adalah unsur-unsur yang antara lain terdiri dari Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan biasanya tidak hadir dalam campuran murni, unsur-unsur yang terkonsentrasi dalam batu permata rendah. Aneka warna batu permata ini sangat mempersona manusia sehingga manusia memberi gelar “mulia” pada batu-batu itu, contoh intan yang hanya terdiri dari satu unsur mineral yakni zat arang merupakan benda yang padat yang bersisi delapan karena adanya zat campuran yang berbeda akan menyebabkan warna yang berbeda : tidak berwarna, kuning, kuning muda, agak kebiru-biruan, merah, biru agak hijau, merah jambu, merah muda, agak kuning coklat, hitam yang dinamakan carbonado, hijau daun. Banyak mineral hanya memperlihatkam warna yang terang pada bagian-bagian yang tipis sekali. Mineral yang lebih besar dan tebal selalu memberi kesan yang hitam, tanda demikian antara lain diperlihatkan oleh banyak mineral. Warna hijau muda; jika warna tersebut makin tua berarti makin bertambah Kadar Fe didalam molekulnya.


BERAT JENIS (BD) Untuk mengetahui mineral yang belum diketahui Bdnya dipakai alat yang disebut cairan berat : - Pertama : Bromoform (ChBr) - Kedua : Joodmethylin (Ch2 J2) - Ketiga : Cclerici yaitu larutan Thallium malonat formiat

Mineral dengan BD <>

Mineral dengan BD > 2,68 mineral berat - Labradorit: 2,70 - Anortit: 2,76 - Augit hornblende: 3,20 - Maskotit: 2,90 - Biotitit: 3,00 - Korundum: 3,20 - Turmalin

Mineral dengan BD 3,3 – 4 mineral amat berat - olifin - starolit - granat / garnet

ineral dengan BD > 4 dan kekerasan = 7 - Zirkon

BD = 2,65 Mineral tergolong dalam fraksi enteng dan bias rangkapnya tergolong rendah yaitu terdiri dari  Kuarsa kristalen; bergkristal (tidak berwarna); amathis atau kecubung  opal = sebetulnya gel asam kersik  chalsedon; jenis kristalnya jenis kripto (kwarsa kripto kristalen); k = 7; struktur kristalnya baru tampak jika dilihat dengan menggunakan mikroskop.  agat; jenis kristalnya jenis kripto (kwarsa kripto kristalen) = k = 7; struktur kristalnya baru tampak jika dilihat dengan menggunakan mikroskop  Oniks, jenis kristalnya jenis kripto (kwarsa kripto kristalen) = k = 7; struktur kristalnya baru tampak jika dilihat dengan menggunakan mikroskop  jaspis  besi kersik  opal tanggung (half opal) = sifat membelah tidak ada pecahannya berupa kerang.

BD = 2,9 – 3,3  Nefrit = Jade = Giok {Ca2 (Mg, Fe)5 (OH)2Si8O22} aktinolit atau Amfibol kalsium magnesium besi; bentuk menyerabut atau asbes tiform; warna kelabu, kehijau-hijauan atau kekuning-kuningan; adanya garis kembar; warna plagioklas putih, kadang – kadang kehijau-hijauan, hijau tua, coklat, hitam, kadang-kadang tembus pandang (transparan), tembus cahaya (Translucent) atau opal; bidang belah berpotongan dengan sudut 550 dan 1250 ; K = 5 – 6; apabila dipanaskan mengeluarkan air yang menunjukkan bahwa ia terbentuk dalam suasana hidro (perhatikan adanya gugusan OH) atau dikenal sebagai AMFIBOL.

BD = 3,3 – 3,6  Epidot ( H2 M4 “M6”’ Si6O26, M”); dari batu-batuan endapan atau sedimen yang lebih tua; k = 6,5; Hijau- hijau kekuning-kuningan, terdapat jenis yang berwarna merah; belahan baik; mengristal monoklin, prisma; bias cahaya dan bias rangkap kuat.

BD = 3,5 – 5,3  Granat/Garnet (M3” M2”’ SiO3O12); dari batuan sedimen tua; kristal reguler; bias cahaya keras, tidak berbias rangkap (Isotrop); K = 7; belahan baik; warna merah, merah coklat, kuning dan hijau jarang, tidak berwarna sama sekali.

BD = 4  Korundum (Al2O3) tersusun sangat padat; tak berwarna –bermacam-macam warna; K = 9; Oktahedron/Hexagonal; Bias tinggi; Bias rangkapnya rendah. (3,9 – 4,1)  Spinel (M” = Mg, Zr, Fe; M”’ = Cr, Al, Mn); hijau tua; K = 7,5 – 8; Biasnya tinggi, Mengkristal secara reguler; bersifat isotrop dalam optiknya; belahannya seringkali buruk

BD = 4,2  Ortit termasuk golongan Epidot hanya dalam persenyawaannya berbeda disebabkan kadar Ce yang tinggi; K= 5,6; merah coklat, coklat merah tua – kuning atau coklat kuning; kristal gemuk seperti prisma;  Turmalin {H9Al3(B.OH)2Si4O19}; K= 7; Heksagonal, belahan buruk, Bias sedang; Pleokroisnya sangat kuat; jernis seperti air, Coklat biru sampai hitam, turmalin biru agak jarang diketemukan.

Tiap-tiap batu permata yang sudah dikenal berat jenisnya dapat diketahui nilai keras batu, dari berat batu dapatlah dihitung kari dari permata tersebut. Karat adalah satuan berat yang setimbang dengan seperlima gram. Satuan ini disebut karat metric. Jika kita timbang berat intan, tidak dikatakan berat intan 1 gram tetapi berat intan adalah 5 karat, demikian yang lain batu rubi beratnya 17,8 karat, batu sapphire 7 karat dsbnya.

Nama-nama Batu Permata berdasarkan urutan abjad :

A Agate (akik) Alexandrite Amazonite Amber Amethyst (kecubung) Ametrine Ammolite Andalusite Apatite Aquamarine Aventurine Axinite

B Beryl Bloodstone (batu darah) Bone

C Carnelian Chrysoberyl (mata kucing) Chrysocolla Chrysoprase Citrine Coral Cordierite Cubic Zirconia

D Danburite Diamonds (berlian) Dinasosaur Bone Dravite (tourmaline) Drusy

E Emerald (jamrud) Euclase

F Fluorite

G Garnet


H Heliodore (Beryl) Hematite

I Iolite

J Jade (giok) Jasper


K Kono Dolomite Kunzite

L Labradorite Lapis Lazuli Larimar

M Malachite Montana Agate Moonstone (batu bulan) Morgan Hill

N Nephrite (jade)

  • Element A
  • Elemen B
  • Elemen C

O Onyx Opal (kalimaya) Opalite

P Padparadscha Palmwood Pearl (mutiara) Pectolite Peridot Pyrope

Q Quartz


R Rhodolite garnet Rubelite (tourmaline) Rubicelle (spinel) Ruby (Batu merah delima, Batu nilem)

S Sapphire Spinel Sunstone Spectrolite (labradorite) Sugilite

T Tanzanite Tiger’S Eye Topaz Tourmaline Turquoise (pirus)

U

V Verdelite Violan

W X

Y Yag

Z zircone


Nama-nama Batu Permata berdasarkan urutan Kekerasan menurut Skala Mohs :

Skala 10

Diamond

Skala 9

Padparadscha

Ruby Sapphire


Skala 8,5 Chrysoberyl Cubic Zirconia

Skala 8,25 Yag

Skala 8 Topaz Spinel

Skala 7,5- 8 Beryl Phenakite

Skala 7,5 Euclase Zircon

Skala 7 – 7,5 Andalusite Cordierite Iolite Pyrope Rhodolite garnet


Skala 7 Quarz Tourmaline Danburite

Skala 6,5 - 7,5 Grossular garnet Spessartite garnet

Skala 6,5 - 7 Axinite Jadeite Peridot Hessonite garnet Demantoid garnet


Skala 6,5 Chalcedony GGG Hematite Idocrase Scapolite (yellow) Zoisite

Skala 6 – 7,5 Almandine garnet

Skala 6 - 7 Cassiterite Spodumene Olivine

Skala 6 – 6,5 Adularia moonstone Albite moonstone Benitoite Labradorite

Skala 6 Amazonite Orthoclase Rutile Zircon

Skala 5,5 - 6 Anatase rutile Opal Rhodonite

Skala 5 - 6 Turquoise (pirus) Nephrite jade Diopside Lapis Apatite Enstatie Strontium titanate Sphene


RUBY Di Indonesia kalau kita berbicara tentang batu permata umumnya yang terbayang adalah dua hal yakni batu yang diyakini mempunyai tuah (misal kebal terhadap bacokan golok) atau berlian. Sebetulnya kalau kita berbicara tentang batu permata adalah ketika batu tersebut bisa diuji dengan beberapa metoda yang sudah diakui secara international antara lain dengan mengukur kekerasannya dengan menggunakan suatu alat tertentu yang bisa menunjukkan nilai keras suatu permata dalam Skala kekerasan Moh’z. semakin tinggi nilai kekerasannya semakin baik batu tersebut. Jumlah batu permata mencapai ribuan jenis yang dibentuk dari unsur kimia tertentu berdasarkan ilmu geologi, tetapi diyakini adapula batu yang disebut batu mustika yang konon berasal dari vegetasi, binatang dll. Bahkan sebagian besar orang didunia ini masih meyakini bahwa batu permata dapat mempengaruhi pemakainya yang didasarkan hari kelahiran yang diimplementasikan pada bintang kelahiran, seperti ruby diyakini bagus bagi orang yang lahir pada bulan juli (Leo).. Disini akan kita ulas sedikit batu permata yang dikatakan sebagai rajanya dunia batu permata yaitu Ruby atau orang Indonesia ada yang menamakannya Batu Merah Delima. Untuk menentukan keaslian Batu mirah delima diyakini oleh sebagian orang adalah jika batu tersebut direndam dalam air, maka airnya akan berwarna merah darah bahkan air disekitarnya bisa menjadi merah pula (walahu alam).

Pada masa lampau Ruby digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk penawar racun atau untuk meracuni, untuk menghindarkan orang dari wabah, untuk membuang duka cita, untuk menindas sikap sombong, dan untuk mengalihkan pikiran dari berfikir untuk berbuat jahat bahkan dapat mengubah logam jadi emas. (Sumber: Kamus Brewer'S). Bahkan sebagian orang mengatakan ruby dapat dipakai sebagai perantara akan cita-cita yang diinginkan, meramalkan kamu atau keberuntungan dalam spekulasi bisnis atau cinta terhadap seorang perempuan atau untuk menghilangkan sikap acuh tak acuh kekasihnya. (Sumber: Tafsir.Sepuluh Ribu Bermimpi) Menurut istilah kimia ruby adalah suatu variasi merah tua aluminium oksida yang jernih dan bersih, dihargai sebagai batu mulia: juga disebut merah delima murni, ruby oriental (European union ) Ruby Adalah suatu variasi merah aluminium oksida batu-permata, warna yang disebabkan oleh sebagian besar unsur logam pelapis chrom. Yang sangat berharga untuk aluminium oksida yang alami adalah ruby ( dari bahasa Latin yang berarti Rubrum atau, ' merah'). warna suatu ruby sangat bervariasi dari yang merah jambu sampai ke suatu merah yang sangat lembayung RUBY mempunyai warna merah terang anggur bebas dari warna coklat atau warna warna ungu atau warna yang kuat atau terang yang mengingatkan kepada warna darah atau buah kersen atau buah tomat atau merah delima. Warna merah ini terdiri atas alumunium yang tercampur dengan chrominium (Cr); akan tetapi kalau tercampur dengan sedikit Titanium (Ti) warnanya berubah menjadi biru dan namanya safir, jika tercampur dengan zat besi warnanya berubah menjadi kuning yaitu safir kuning. Ruby adalah batu yang tergolong pada mineral korundum, dan meraupakan batu-permata paling keras pada urutan kedua dalam suatu skala MOHS dengan nilai 9. artinya jika dibandingkan dengan intan; hanya intan yang lebih keras daripada ruby. Ingat-Ingat bahwa ini skala adalah berdasarkan atas kekerasan berdasar pada tekanan karena goresan dalam satu system nilai skala MOHS dan bukan terhadap benturan dengan benda lainnya (palu misalnya); berat jenisnya 3,99 – 4. Ruby ditemukan Asia, Afrika, Myanmar, Sri Lanka dan Thailand. dan Australia,meskipun demikian mereka telah pula ditemukan diMontana dan Selatan Carolina. Ruby yang paling terkenal didunia adalah dari Birma, yang mana sekarang disebut Myanmar. Dimana ruby dari tambang Myanmar adalah lebih tua dari sejarah yaitu jaman batu dan pada pekerjaan tambang untuk perkakas di zaman perunggu mereka telah menemukan pertambangan di area Mogok. Legenda merah ruby dari tambang yang ada di dalam area Mogok sering mempunyai suatu warna merah murni, yang mana diuraikan seperti " pigeon's-blood" dimana istilah itu adalah sangat fantastis dibanding suatu standard praktis yang nyata di dalam dunia perdagangan hari ini. Myanmar juga menghasilkan ruby yang memancarkan gemerlap kemerah merahan yang sangat keras dan adalah juga sangat indah kemilaunya dan hidup. Banyak dari ruby dari Myanmar mempunyai suatu pijaran (fluorescence) kuat ketika disoroti oleh sinar ultraviolet seperti mereka disorot oleh cahaya matahari, yang akan memberikan berkas lapisan warna ekstra. Ruby Myanmar mempunyai suatu reputasi pada warnanya yang hidup berkemilau ketika mereka di bawah sorotan cahaya yang menerangi semuanya. Thailand adalah juga dikenal memproduksi ruby, namun mereka kelasnya masih dibawah Myanmar dan nilainya ,masih lebih rendah dan warna ruby dari Thailan adalah merah pink keteduhan kadang-kadang tersirat warna keunguan.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Batu_permata

Batu Alam pun Punya 'Grade'

DALAM khazanah batu mulia, jenis batu permata dibedakan menjadi dua. Pertama, batu permata premium yang disebut precious colour stone. Di lapis tertinggi ini meliputi rubi, mirah, jamrud (emerald), safir, dan mata kucing (ukurannya sebesar mata kucing). Ciri khas batu premium adalah tingkat kekerasaannya yang mendekati berlian. Di lapis bawahnya ada intan, giok, amatis (kecubung), topas, pirus, jaspis, akik yang dikenal dengan semiprecious colour stone. "Yang biasanya dijadikan investasi hanya kelas batu permata premium," kata A.B.Susanto.

Boleh dikata, harga batu permata premium nyaris semahal berlian. Menurut Susanto, ahli batu mulia yang juga Chairman The Jakarta Consulting Group, batu permata nomor wahid yang asli dan berkualitas tinggi dipasarkan seharga berkisar Rp50 juta hingga miliaran rupiah per biji. "Batu emerald satu butir saja bisa mencapai Rp2 miliar," tambahnya.

Tinggi-rendahnya harga batu mulia ditentukan kualitas kristalnya, warna yang dipancarkan (muda atau tua), cacat atau tidak, clarity atau kejernihan kilau, serta keistimewaannya. Misalnya, batu safir atau mirah, harus dilihat permukaannya: ada bintangnya atau tidak. Di batu mata kucing, ada garis (inden) yang terlihat bila kena cahaya, dan garis inilah yang membuat harganya lebih mahal.

Sebagai instrumen investasi, batu permata premium ini mampu menghasilkan return memuaskan. "Berdasarkan pengalaman saya, return-nya bisa lima kali lipat dalam beberapa tahun," kata Sainal D., Direktur Pengelola PT Jaya Adinusa Utama. Simak pula pengalaman Susanto yang pernah membeli safir seharga Rp 50 juta dan dilepas ke temannya Rp 200 juta, atau naik empat kali lipat dalam tiga tahun.

Kendati demikian, gains investasi batu permata tidak bisa diharapkan pasti. "Untungnya belum tentu gila-gilaan karena sifatnya juga untung-untungan. Kalau ada yang suka bisa ditawar tinggi, kalau tidak ya sebaliknya," ujarnya.

Memang betul, tidak ada patokan baku standar internasional harga batu permata premium laiknya berlian. Alhasil, harga yang tercipta bersifat subjektif. Selain unsur personal lebih dominan, pasar sekunder batu permata juga kurang likuid. Ini dikarenakan ceruk pasarnya agak segmentatif. n DBS/M-1

http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2007102602083216

Batu nan Bening di Rawa Bening

BE Julianery

Saya punya cincin bagus. Murah, cuma 15 juta,kata seorang lelaki gendut berkacamata seraya mengambil dompet beludru merah dari kolong meja.

Dia keluarkan sebentuk cincin laki-laki bermata batu berwarna biru langit dengan taburan permata di sekelilingnya. Batu safir. Asli! katanya kepada seorang perempuan yang berdiri takjub menyaksikan beragam warna dan motif batu permata yang digelar di atas meja kayu yang kusam di Pasar Batu Aji dan Permata Rawa Bening, Jatinegara, pada suatu siang pekan lalu.

Di pasar ini hampir tidak ada perbedaan berarti antara batu yang di taruh di meja kayu dan yang dipajang di dalam lemari kaca. Semua batu itu memancarkan aneka rupa keindahan. Ibarat sidik jari manusia, motif atau gambar yang unik di dalam sebuah batu juga tidak ada yang sama dengan yang lain.

Kemasyhuran pasar pusat penjualan aneka batu alam batu aji dan permata di depan Stasiun Kereta Api Jatinegara, Jakarta Timur, itu sudah menembus batas negara, paling tidak untuk kawasan Asia. Menjelang akhir tahun 1990-an, pasar ini sering disambangi turis dari China, Jepang, Korea, Taiwan, dan Malaysia. Turis Malaysia lebih menyukai batu asli Indonesia. Pelancong Jepang lebih mementingkan keaslian batu.

Tetapi kini turis enggan datang ke pasar itu. Pengunjung Pasar Rawa Bening sekarang umumnya orang Indonesia sendiri. Selain kolektor batu, pengunjung datang dari aneka profesi. Bahkan juga ada ajudan menteri.

Bebatuan yang dijual di Pasar Rawa Bening terbilang lengkap dan untuk berbagai keperluan, baik untuk permata cincin, gelang, liontin, anting, maupun buat hiasan kepala ikat pinggang. Di sini bisa dijumpai batu-batu mulia yang sangat terkenal seperti ruby (mirah), sapphire (safir), cat̢۪s eye (mata kucing), emerald (zamrud), dan jade (giok). Batu berharga jutaan hingga ratusan juta rupiah ini didatangkan dari Myanmar, Sri Lanka, atau Kolombo.

Ruby, misalnya, berasal dari Myanmar. Nama ruby berasal dari kata Latin, ruber yang berarti merah. Ia dinamai begitu karena bila disinari cahaya ultraviolet 1 watt, batu ini akan berpijar. Safir banyak didatangkan dari Sri Lanka. Meski cahayanya tidak secemerlang mirah, warna biru langit batu ini disukai banyak orang.

Emerald yang berasal dari Kolombo dipercaya sebagai batu penolak bala. Bila emerald terjatuh saat dikenakan, bagi orang yang percaya, itu adalah pertanda akan terjadinya sesuatu yang tidak dikehendaki.

Harga jual batu dihitung per 200 mg. Bila tampilan batu itu jernih serta mengeluarkan star bintang saat terkena sinar, harganya makin tinggi. Cats eye, batu mata kucing dari Sri Lanka, termasuk batu yang sulit didapat. Dari batu itu timbul garis, persis seperti pupil mata kucing berbentuk garis lurus pada saat terkena cahaya. Harganya sangat mahal.

Di Indonesia hampir semua pulau menghasilkan bebatuan yang dapat dijadikan perhiasan. Lampung dan Kalimantan, misalnya, menghasilkan amatis atau kecubung. Banten kaya akan kalimaya atau opal. Garut, Sukabumi, Pacitan, dan Lampung menghasilkan agate (akik) dengan motif dan warna beraneka rupa.

Akik, yang umumnya dipotong model biji petai, selain karena warnanya yang indah, disukai karena gambar atau motif yang muncul di dalam atau di permukaan batu. Nama yang diberikan pun sesuai dengan fisiknya. Badar susu, misalnya, adalah nama untuk akik putih seperti susu.

Berbeda dengan batu mulia, harga akik relatif lebih murah. Ada yang dapat diperoleh hanya dengan uang Rp 5.000. Namun, harga sebuah akik dengan gambar atau motif tertentu dapat menjadi tidak ternilai bila sudah berada di tangan kolektor. Berapa pun harga yang ditawarkan, sang empunya bisa saja enggan melepaskan.

Para pedagang di pasar perhiasan Rawa Bening ini kebanyakan berasal dari Kalimantan, Padang, Banten, dan Sukabumi. Selain batu, mereka juga menjual ikatan, yakni cincin perak, baja putih, dan stainless steel yang belum dipasangi permata. Motifnya pun beragam. Ada yang disebut dengan gigi bajing, yakni ikatan berupa gigi tupai yang melingkar di sekeliling batu. Ada pula yang disebut gigi empat. Batu permata hanya pegang oleh empat gigi. Juga ada ikatan bukan berupa gigi, logam pengikat menempel rapat di sekeliling batu, yang disebut sebagai model duduk.

Motif ikatan pun beragam. Pada motif Lady Di, misalnya, batu sebagai permata utama dikelilingi oleh batu mulia lain seperti berlian, cubic zirconia, atau american diamond. Juga ada motif sisik naga, cincin dibuat seperti bersisik.

Sama seperti batu, harga ikatan ini bergantung pada motif dan modelnya. Makin tinggi tingkat kesulitan pembuatan, makin mahal harga yang diminta. Harga ikatan perak motif Lady Di bergerak antara Rp 75.000 dan Rp 125.000. Tetapi kalau dipesan, motif seperti itu bisa berharga Rp 125.000 sampai Rp 250.000.

Di pasar ini juga dijual batu perhiasan dalam bentuk bongkahan. Untuk memecahkan bongkahan itu dan menemukan keindahan di dalamnya, pembeli bisa mendatangi perajin batu yang menyediakan jasa pemotongan, penggosokan, dan pemolesan. Upahnya bervariasi. Tarif sekali potong Rp 5.000. Kalau diperlukan lima kali pemotongan, tentulah biayanya menjadi Rp 25.000. Tarif ini akan lebih mahal untuk batu dengan tingkat kesulitan pemotongan yang tinggi. Harga jasa penggosokan dan pemolesan lebih murah, Rp 10.000 per batu.

Meski sudah menjadi pusat perdagangan bebatuan di Jakarta, Pasar Rawa Bening belum memiliki tempat pembuatan sertifikat yang menjamin keaslian batu. Mereka yang menginginkan sertifikat itu harus membawa batu itu ke badan sertifikasi. Salah satunya badan sertifikasi swasta yang berkantor di Kompleks Harmoni Plaza, Jakarta Pusat. Biaya pembuatan sertifikat, yang hanya dikeluarkan bila batu itu asli, bertarif minimal Rp 150.000.

Harga batu perhiasan ditentukan oleh jenis, corak, sinar, keindahan, dan keunikannya. Kelangkaan juga turut menentukan. Tetapi pada akhirnya yang membuat harga menjadi tidak mengenal patokan adalah hasrat untuk memiliki batu itu sendiri.

Mengoleksi bebatuan bukanlah kegemaran yang murah. Batu idaman bagi para penggemarnya adalah koleksi, tempat kepuasan dan gengsi digantungkan. Para pedagang di Pasar Batu Aji dan Permata Rawa Bening hidup dari mereka yang bersedia mengeluarkan biaya demi hasrat dan kepuasan itu. (BE Julianery/ Litbang Kompas).

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0603/11/metro/2499258.htm

Batu Mulia, Digemari Preman Hingga Presiden

Jakarta, KCM

Kirim Teman | Print Artikel


Diamond



Sejak zaman Mesir kuno hingga zaman teknologi canggih, mitos batu mulia sebagai pembawa keberuntungan tetap tidak hilang. Perhatikan saja, mulai dari preman, pelawak, ibu rumah tangga, peragawati, hingga raja dan presiden, mereka menyukai dan memakai batu mulia. Sebenarnya, dari mana daya tarik batu ini?

Ada yang bilang kalau mengenakan batu mulia akan dikasihi oleh lawan jenis, ada pula batu yang membuat awet muda, penyembuh penyakit, bahkan ada yang percaya batu jenis tertentu bisa membuat pemakainya kebal senjata. Terlepas dari semua itu, keindahan dan efek psikologis yang terpancar dari batu mulia memang membuat siapa pun jatuh cinta.

Hidup di kawasan yang sejarah geologinya telah dimulai sejak zaman Siliur atau lebih dari 410 juta tahun yang lalu, dan selama itu mengalami peristiwa tektonik dan vulkanik yang tidak pernah berhenti, maka Indonesia dikenal sebagai kawasan yang memiliki aset batu mulia yang sangat potensial.

Secara umum, batu mulia terdiri atas dua kelompok utama, yaitu batu permata mulia (precious stone) dan batu permata setengah mulia (semiprecious stone). Di antara batu permata mulia, hanya intan atau diamond yang ditemukan secara ekonomis dan ditambang sejak abad ke-16, sementara yang lainnya, seperti mirah delima (ruby), safir (sapphire) dan zamrud (emerald) baru merupakan indikasi saja.

Berbeda dengan batu permata mulia, batu permata setengah mulia ditemukan di hampir seluruh propinsi di Indonesia. Jenisnya sangat beragam dan keindahannya tidak kalah dengan batu mulia sejenis dari luar negeri seperti opal, kecubung, akik, krisopras, krisokola, dan lain-lain. Karena keindahannya, maka 24 jenis batu mulia asli Indonesia telah diabadikan dalam perangko Republik Indonesia selama 5 tahun berturut-turut, sejak 1997 sampai 2001.

Lambang zodiak

Batu mulia sejak zaman dahulu hingga sekarang masih dipercaya sebagai lambang zodiak (lihat boks). Meski kepercayaan ini sudah berkurang, namun batu yang berhubungan dengan bintang kelahiran masih ada yang memakainya.

Selain jenisnya yang bervariasi, warna batu mulia juga sangat beragam, mulai dari merah, kuning, hijau, biru, atau putih. Kalau dahulu batu mulia hanya terkenal karena digunakan untuk cincin, kini aneka perhiasan seperti gelang, kalung, anting, bros, pin atau tasbih juga dibuat dari batu mulia. Untuk menambah keindahannya, batu mulia tersebut didesain dan digabungkan dengan berlian, emas, dan emas putih. Dari yang berharga puluhan ribu hingga ratusan juta rupiah.


Kecubung
Di antara berbagai jenis batu mulia, intan memang yang paling mahal dan paling tinggi nilainya. Batu ini merupakan batu yang paling keras dan memiliki cahaya paling terang di antara batu mulia yang lain karena mempunyai susunan kristal kubus. Terdapat sembilan unsur kristal yang dimiliki oleh intan. Hal inilah yang menyebabkan pantulan-pantulan sinar yang masuk ke dalam ruang intan tidak dibiaskan ke satu arah, akan tetapi ke sembilan bangun kristal ruang dan membuat kilauan indah intan tersebut.

Imas Sumardini, seorang penggemar batu mulia asal Jakarta, menyebutkan alasan mengapa ia menyukai perhiasan dari batu mulia, "Warnanya indah, selain itu nilai investasinya juga tinggi". Wanita yang menggemari batu mulia jenis kecubung ini, mengaku mulai tertarik pada batu mulia sejak ia mengikuti suaminya yang ditugaskan di Kalimantan.

Kini koleksinya sudah mencapai puluhan dan mungkin akan terus bertambah, karena ketika ditemui KCM, ia sedang membeli sebuah kalung yang dironce dari batu kecubung di pameran batu alam dan perhiasan, di lapangan banteng, Jakarta, beberapa waktu lalu Kecubung (amethyst) yang memiliki warna ungu, sejak lama dikenal sebagai batunya raja. Mahkota para raja dan ratu yang megah itu pun banyak yang bertahtakan batuan amethyst.

Salah seorang desainer batu mulia, Ria, menjelaskan bahwa meskipun Indonesia kaya akan batu mulia, tetapi secara desain dan hasil akhir masih kalah dibanding produksi dari negara lain. "Mesin pemotong dan pembolong yang dimiliki pengrajin lokal masih sederhana. Dibandingkan dengan produksi luar negri kita kalah jauh, padahal batu kita bagus-bagus loh", ujarnya.

Wanita yang semula membantu bisnis suaminya berjualan batu permata ini, menuturkan awal mulanya ia terjun ke bisnis aksesoris dari batu mulia. Awalnya ia tidak tertarik pada batu mulia karena kala itu desain akesoris batu mulia dinilainya membosankan. Lalu 8 tahun yang lalu mulailah ia merancang aneka kalung, gelang atau anting-anting.

Batu semi mulia seperti kecubung, coral, turquise, zamrud, hingga topaz ia desain menjadi berbagai aksesoris menarik. Ternyata banyak orang yang menyukai desainnya, dagangannya pun laris manis dibeli orang. Kini ia telah memiliki karyawan 8 orang. "Butuh kreatifitas dan rasa suka pada batu mulia untuk bisa sukses di bisnis ini", ujarnya memberi saran.

Mitos

Dengan keindahan dan mitos keberuntungan yang melingkupinya, pesona batu mulia tidak akan luntur oleh perubahan zaman dan kecanggihan teknologi.

Batu ruby diyakini memberikan kebahagiaan dan menambah wibawa pemakainya. Batu ini tergolong batu yang sangat digemari karena warna merahnya dapat bersinar di tempat gelap dan dapat berpijar jika diterangi sinar ultraviolet.

Batu zamrud beda lagi. Batu ini dipercaya dapat membawa keberuntungan, selain itu batu zamrud tahan panas dan tidak mudah berubah warna, meski tergolong rapuh. Topaz merupakan batu yang cukup unik. Batu ini jika digosok dengan keras dapat mengeluarkan api atau daya listrik yang dapat menarik potongan kertas kecil. Topaz dipercaya sebagai batu yang dapat menolak bahaya.

Belum berkembang

Kekayaan batu mulia yang terkandung hampir di seluruh propinsi di Indonesia ini ternyata belum dimanfaatkan secara optimal. Permasalahannya antara lain terletak pada kurang tepatnya metode dan sistem pembinaan UKM. Sangat terbatasnya sentra kerajinan dan sentra industri batu mulia, menyebabkan para pengrajin sulit memasarkan produknya, sehingga mereka terpaksa pergi ke kota-kota besar, dengan ongkos perjalanan yang cukup mahal.

Hal ini diperparah oleh bebasnya eksploitasi dan ekspor bahan mentah batu mulia dan fosil kayu yang sejak 15 tahun terakhir ini berlangsung tanpa kendali. Bahan mentah tersebut sebagian besar di ekspor ke Taiwan, Korea, Jepang, Hongong, Thailand, Amerika, bahkan Saudi Arabia. Padahal kegiatan ekspor seperti itu dengan tegas telah dilarang pemerintah.

Untuk bersaing di pasar perhiasan internasional memang masih dibutuhkan upaya semua pihak, baik pengrajin, pengusaha hingga pemerintah. Antara lain dalam hal peningkatan mutu, desain dan standar penggosokan batu mulia untuk menghasilkan produk yang bisa diterima oleh industri perhiasan.

Lambang zodiak pada batu

Aquarius = Kecubung
Pisces = Turquoise
Aries = Intan
Taurus = Zamrud
Gemini = Agate
Cancer = Mirah delima
Leo = Sardonix
Virgo = Safir
Libra = Opal
Scorpio = Topaz
Sagitarius = Turquoise
Capricorn = Agate

http://www.kompas.com/gayahidup/news/0605/22/220149.htm

CUKUP 15 MENIT BENTUK GELANG CANTIK


KLIK - Detail Ingin cari perhiasan dari batu mulia? Datang saja ke Pusat Bursa Batu Aji dan Batu Permata di Pasar Rawa Bening (PRB), Jakarta Timur. Di pasar yang tak jauh dari Stasiun Jatinegara ini, Anda bisa memesan bentuk perhiasan sesuai selera. Bawa model sendiri pun, para pengusaha dan perajin di sana bisa mengerjakan pesanan Anda. Mau batu asli atau sintetis juga tersedia, mulai dari harga ribuan sampai jutaan.

Nama batu-batu yang jumlahnya mencapai ribuan jenis ini memiliki bermacam sebutan. Antara lain, Arizona Stabilized Turq, Dyed Lapis, Malachite, Tigereye, Pendot, Citrine, Rock Crystal, Red Tigereye, Black Onix, Snowflake, juga Leopard Skin. Dibanding batu lokal, batu impor mendominasi dagangan meraka. "Misalnya saja zamrud diimpor dari Kolombia dan Rusia, ruby atau yang biasa disebut mirah dari Burma (Myanmar) dan Thailand, serta safir dari Srilangka," ujar Mohamad Siddik (50) yang sudah 30 tahun menekuni usaha dunia batu mulia ini.

Siddik mengisahkan Pasar Rawa Bening ini memang dikhususkan untuk pedagang dan perajin batu mulia. Dan tempat ini, lanjut Siddik menjadi aset berharga bagi Pemda DKI. "Tempat ini sudah dijadikan tujuan wisata, untuk memperkenalkan batu-batu khas Indonesia kepada turis asing. Salah satu cara Dinas Pariswisata DKI mempromosikannya adalah dengan membuat brosur yang disebar di kedutaan-kedutaan besar," jelas Siddik.

KLIK - Detail Upaya ini menurut Siddik cukup membuahkan hasil. Banyak turis asing yang datang. Sayang, krismon dan tragedi bom Bali yang menghentak dunia membuat kedatangan turis asing jadi surut. "Pedagang-pedagang pun terkena imbasnya. Omzet kami menurun drastis. Meski sekarang situasi sudah membaik, pendapatan kami tetap belum ada setengahnya," lanjut pria asal Banjarmasin ini.

HARI LIBUR OMZET MENINGKAT
Pengetahuan Siddik tentang batu mulia sudah ia dapat sejak kecil. Pasalnya, kakek dan orang tuanya juga jadi pedagang batu mulia di Banjarmasin. "Usaha ini sudah turun-temurun di keluarga. Saya pun tahu soal batu mulia dari mereka. Ya, saya learning by doing. Boleh disebut saya paham karena pengalaman saja," ungkap Siddik.

Semula, Siddik hanya dagang di rumahnya di kawasan Roxy. Pelanggan yang datang ke rumahnya tahu dari mulut ke mulut. Sejak sepuluh tahun lalu, Siddik menempati kios di PRB yang diberi nama Permata Asafa. "Sebagian batu yang saya jual sudah bentuk jadi. Tapi, pembeli juga pesan, kok, sesuai selera," ujar Siddik yang menjual batu lokal dan impor. Untuk lokal misalnya saja akik dan kalimaya."

KLIK - Detail Jenis batu impor di kios Sidik antara lain ruby, safir, dan zamrud. Harga batu yang ditawarkan Siddik bervariasi sesuai kualitasnya, berkisar antara Rp 500 ribu - Rp 5 juta. "Ada juga, sih, yang di atas Rp 5 juta, tapi peminatnya enggak banyak. Nah, kualitas batu ini dilihat dari bentuk, kebersihan, dan lama batu. Untuk melengkapi dagangan, saya juga menjual batu sintetis yang harganya jauh lebih murah, yaitu di bawah Rp 500 ribu," beber Siddik yang sering membeli batu dari pedagang Pakistan. "Mereka sering datang ke sini. Tapi, secara berkala saya juga mendatangkan dari luar negeri. Misalnya saja dari Thailand dan Srilangka."

Usaha pria bertubuh tinggi besar ini cukup menjanjikan. Setelah lima tahun
dagang, usahanya terbilang maju. "Dua tahun pertama, saya baru cari langganan. Dua tahun berikutnya merawat pembeli. Nah tahun kelima baru berkembang," ujar Siddik yang omzet usahanya rata-rata Rp 50 juta per bulan. "Pembeli saya ada dua jenis, yaitu pemakai dan pedagang dari luar kota, antara lain Jambi, Medan, Palembang. Mereka menjual lagi di daerah asalnya."

KLIK - Detail Khusus pemakai, lanjut Siddik, pembelinya berimbang antara lelaki dan perempuan. Banyak di antara mereka yang datang hari Sabtu dan Minggu. " Ada yang beli batu untuk kalung, cincin, gelang, giwang. Bahkan, banyak pula yang membeli satu set. Ya, hari-hari libur memang ada peningkatan omzet. Biasanya, sih, dari Januari sampai Maret agak sepi. Setelah itu pasar sudah mulai bergerak sampai puasa. Habis Lebaran, biasanya sepi lagi," jelas Siddik yang mempunyai 1 kios.

Siddik mengungkapkan, dagang batu mulia cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menyekolahkan lima anaknya sampai ke bangku perguruan tinggi."Lumayanlah bisa untuk hidup," ujarnya tersenyum.